LOMBOK TENGAH, MP
Dalam rangka menekan angka stunting, Pemerintah Desa (Pemdes) Penujak Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menggelar rembuk stunting melalui Program Inovasi Desa (PID). Kegiatan tersebut dihadiri Camat Praya Barat, unsur perangkat desa, UOTD Puskesmas Penujak, tokoh agama, tokoh masyarakat serta puluhan warga dan berlangsung di aula kantor desa setempat, Senin (22/07) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa yang diwakili Wakil Ketua BPD, Lalu Wista mengatakan, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak. Dimana hal ini disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak berupa tinggi badan lebih pendek dari standar usia.
Untuk itu, ia meminta agar semua pihak untuk bersama-sama membahas bagaimana solusi yang akan dilakukan dalam menekan angka stunting di Desa Penujak. "Kita malu juika angka stunting masih tinggi, Jadi mari kita upayakan meneurunkan bahkan menghilangkan angka stunting di desa ini, "pungkasnya.
Senada dengan itu, Kepala UPTD Pusksesmas Penujak, Sirajudin menyampaikan, stunting merupakan penyakit yang harus diantisipasi bersama. Bahkan pihak Puskesmas tdak mungkin melakukan sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari semua lapisan masyarakat. "Tentu untuk menekan angka stuntin ini, kita semua harus lebih aktif menjaga asupan gizi pada anak,"ujarnya.
Dijelaskannya, ntuk pola hidup sehat juga harus di perhatikan, dimana untuk balita usia 0-6 bulan tidak boleh diberikan makanan pendamping. Artinya bayi yang baru lahir sampai 6 bulan cukup diberikan ASI. Mengingat ASI mampu menyediakan semua asupan gizi yang dibutuhkan balita," Usus dan lambung pada balita belum mampu menerima dan mencerna makanan pendamping. Jadi harus kita perhatikan,"ujarnya.
Bahkan ia juga meminta pihak terkait seperti, Camat maupun Pemdes untuk membuat program seperti senam bersama. Karena melalui gerakan kecil semacam ini juga merupakan upaya dalam menekan angka stunting. Selain itu juga, makanan yang bergizi juga harus lebih ditingkatkan. Disamping itu harus melakukan deteksi dini guna mengetahui kondisi kesehatan. "Hal ini perlu kita perhatikan sesuai dengan intruksi dan anjuran yang sudah disampaikan," sarannya.
Dalam hal ini, ia juga mengapresiasi program yang dilaksanakan Pemdes terkait dengan kegiatan Jum"at bersih. Mengingat lingkungan itu harus dijaga dengan sebaik mungkin. Pasalnya jika lingkungan sudah bersih, otomatis angka stunting akan lebih mudah diturunkan. "Apa yang sudah diprogramkan Pemdes saat ini sangat baik. Karena menjaga lingkungan adalah bagian dari pola hidup sehat,"jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Penujak, Lalu Suharto mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pemahaman terkait bahaya dan upaya-upaya yang akan dilakukan dalam menekan angka stunting tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus berupaya menjalankan setiap program yang telah diusulkan."Program yang diusulkan melalui rembuk ini akan kita upayakan secara bertahap,"ujarnya.
Namun mengingat banyaknya program yang sudah ada, maka apa yang menjadi skala prioritas dalam menekan angka stunting akan lebh difokuskan tahun ini. Ditambah lagi angka stunting di Desa Penujak sudah mencapai 69 orang."Intinya, kita akan berusaha semaksimal mungkin dalam menekan angka ini,"tandasnya. Islp