LOMBOK TENGAH, MP
Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT masih tetap pada prinsip awal, sebelum kondisi daerah optimal dan maksimal terhadap wabah Covid-19, maka semua aktivitas belum bias dilonggarkan, termasuk nanti pelaksanaan idul fitri 1441 hijriah.
Artinya, orang nomor satu di Loteng itu tidak mau melong garkan protokoler Covid, physical distancing, social distincing dan masker tetap dilakukan dan dijalankan semua pihak. "Untuk sementara, kita tetap pada prinsip awal belum akan longgarkan protokoler Covid, pasalnya daerah sebelah kiri kanan kita seperti Lombok Timur dan Mataram masih belum aman," ungkap Suhaili menggunakan kemarin.
Untuk itu, menyikapi kondisi menjelang Idul Fitri ia belum bias longgarkan, baik itu shalat Idul Fitri tetap harus mengacu pada proto- koler Covid-19. "Kalau bisa jangan dulu lah kita longgarkan, Untuk shalat Idul Fitri tetap.mengacu pada protokoler Covid," katanya.
Hanya saja, dalam menyikapi suasana menjelang Idul Fitri, ia akan kembali menggelar rapat dengan MUI. Walaupun sebelumnya ia dengan MUI sudah jalin komunikasi. "Dalam waktu dekat kita akan gelar rapat kembali dengan MUI untuk menyikapi aktivitas jelang ldul Fitri," jelasnya.
Memang akui Suhaili, di Loteng trend penurunan wabah Covid sudah bagus. Karena, yang masih dirawat tinggal 8 orang yang positif. Dálam pemantauan tinggal 30 orang "Intinya kita tidak boleh abai. Tetap waspada, karena kondisi belum optimal dan maksimal terhadap wabah Covid ini," tuturnya.
Kemudian, ia juga meminta kepada OPD terkait untuk tetapmelakukan pemantauan dan pengawasan di pasar-pasar. Selain itu, tetap juga melakukan razia masker. "Kami minta pasar dan penggunaan masker tetap dipantau dan di awasi. Jangan dilonggarkan. Kalau itu terjadi maka kondisi di daerah kita bias tidak stabil," pungkasnya. dk